Jumat, 03 Juni 2011

Nama : Reska Anggi Pratiwi

Kelas : 4 EB 05

NPM : 20207908

KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.

Ada 4 (empat) pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.

Akuntansi juga dapat diklasifikasikan dengan system hukum suatu Negara.

(1) Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian wajar, transparansi, dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan untuk kebutuhan infrmasi investor luar. Akuntansi hukum umum disebut sebagai Anglo Saxon.

(2) Akuntansi dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik beorientasi legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara ankuntansi keuangan dan pajak. Bank atau pemerintah mendominasi ksumber keuangan dan pelaporan keuangan dan pelaporan keuangan ditujukan untuk perlindungan kreditor. Akuntansi ini disebut juga continental. Pemberian karakter akuntansi memparalelkan hal yang disebut sebagai model pemegang saham dan pihak berkepentingan tata kelila perusahaan dalan Negara hukum umum dan hukum kode.

Banyak perbedaan akuntansi di tingkat nasional menjadi semakin hilang. Terdapat beberapa alasan untuk hal ini:

(1) Ratusan perusahaan saat ini mencatat sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal mereka,

(2) Beberapa Negara hukum kode, secara khusus Jerman dan Jepang mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang professional dan independent,

(3) Pentingnya pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia.
Klasifikasi yang didasarkan padada penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi, seperti (1) depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum), (2) sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan hukum), (3) pension dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja (kepatuhan hukum).
Masalah lain adalah penggunaan cadangan diskrit untuk meratakan laba dari satu periode ke periode yang lain. Penyajian wajar dan substansi mengungguli bentuk (substance over form) merupakan cii utama akuntansi hukum umum. Akuntansi kepatuhan hukum drancang untuk memenuhi ketentuan yang dikenankan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau memenuhi rencana makroekonomi pemerintah nasional. Pengukuran yang konservatif mamastikan bahwa jumlah yang hati-hati dibagikan. Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di Negara-negara hukum kode di mana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan informasi kepada investor sedangkan laporan perusahaan individual untuk memenuhi ketentuan hukum.

Penelitian ini menggunakan lima proksi yang berbeda untuk kualitas standar akuntansi dalam menganalisa apakah standar akuntansi membatasi manajemen laba dan mempengaruhi kualitas informasi keuangan yang dilaporkan. Penelitian menemukan bahwa standar akuntansi internasional, standar akuntansi akrual, standar akuntansi dengan peningkatan keharusan disclosure, dan pemisahan antara pelaporan menurut pajak dengan pelaporan menurut akuntansi akan membatasi manajemen laba. Studi ini melengkapi literatur tentang manajemen laba internasional dan memberikan bukti kuat bahwa perusahaan-perusahaan internasional melakukan rekayasa laba. Studi ini selanjutnya menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara yang berbeda memiliki insentif yang berbeda pula untuk merekayasa laba yang dilaporkan. Penelitian ini tidak bermaksud untuk menganalisa bagaimana manajemen merekayasa labanya secara internasional dan komponen mana dari laba tersebut yang direkayasa. Penelitian ini juga tidak mencoba untuk membedakan apakah manajemen merekayasa laba dalam GAAP nya atau menggunakan praktek kecurangan. Studi ini melengkapi dan memperluas hasil temuan Brown dan Higgins (2001). Mereka menguji apakah para manajer di US relatif lebih mungkin untuk mengelola kejutan laba daripada para manajer yang ada di negara lainnya. Dengan menggunakan metode distribusi, paper ini secara langsung menguji apakah perusahaan-perusahaan mengelola laba untuk menghindari penurunan laba, kerugian, dan untuk memenuhi atau mengecoh ramalan analis. Banyak karakteristik yang membuat studi ini unik. Pertama, penulis secara langsung fokus pada kualitas standar akuntansi, dan menganalisa bagaimana faktor institusional ini mempengaruhi manajemen laba dan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan. Ke dua, penulis memulai untuk memformalisasikan sebuah kerangka kerja untuk mengevalusi secara sistematis kualitas standar akuntansi lintas negara. Ke tiga, penulis memberikan bukti langsung bahwa perusahaan-perusahaan internasional melakukan rekayasa laba, dan pada akhirnya penulis menunjukkan bahwa metode distribusi muncul menjadi sebuah alat yang valid untuk mendeteksi manajemen laba dalam sebuah seting internasional.
Manajemen laba merupakan sebuah fenomena yang mendunia. Financial times (19 Juni 2004) melaporkan bahwa perusahaan-perusahaan di UK kecil kemungkinannya menggunakan praktek akuntansi agresif untuk mengelola laba nya daripada beberapa tahun yang lalu karena terjadi perubahan dalam lingkungan perusahaan. Beberapa perusahaan internasional melakukan manajemen laba agresif, dan menggunakan praktek kecurangan. Perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda memiliki insentif yang berbeda pula dalam mengelola laba. Akan tetapi, pengelolaan laba terhadap kerugian, terhadap penurunan laba, dan terhadap kejutan laba negatif adalah merupakan tiga bentuk yang paling umum yang ada di lintas negara.
Berdasarkan definisi manajemen laba dalam studi-studi sebelumnya, penulis membuat dua argumen mengapa kualitas standar akuntansi yang tinggi dapat membatasi manajemen laba. Pertama, standar akuntansi secara langsung mempengaruhi pengungkapan keuangan, dan mempengaruhi asimetri informasi. Schipper (1989) mendefinisikan manajemen laba sebagai manajemen pengungkapan, dalam arti adanya intervensi dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan maksud memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Asimetri informasi terjadi antara manajer dan pihak-pihak yang melakukan kontrak dengan perusahaan, meliputi pemegang saham, kreditur, supplier, pelanggan, dan konsumen. Ball (2001) memperdebatkan bahwa sebuah sistem pelaporan keuangan publik dan pengungkapan yang efisien dapat memperbaiki asimetri informasi. Standar akuntansi secara langsung memaksakan keharusan disclosure keuangan. Standar akuntansi internasional dan standar akuntansi lainnya yang memiliki kualitas tinggi mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk mengungkapkan lebih banyak informasi kepada investor luar. Peningkatan keharusan pengungkapan ini akan meningkatkan tranparansi status keuangan perusahaan, mengurangi asimetri informasi antara orang dalam dan orang luar perusahaan, dan jadi mengurangi keleluasaan perilaku rekayasa laba oleh manajemen.


Kedua, standar akuntansi secara langsung mempengaruhi pembentukan angka akuntansi, di mana mungkin digunakan oleh manajemen untuk tujuan rekayasa laba. Semakin tinggi kualitas standar akuntansi seharusnya mengurangi keleluasaan manajer dalam memanipulasi angka akuntansi. Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa manajemen laba adalah manipulasi akuntansi. Healy dan Wahlen (1999) mendefinisikan manajemen laba sebagai ”mengubah laporan keuangan secara subjektif untuk menyesatkan beberapa pemangku kepentingan mengenai hakekat kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang tergantung pada angka akuntansi yang dilaporkan”. Lebih lanjut, mereka memperdebatkan bahwa standar akuntansi dapat memberikan biaya yang relatif kecil dan sarana yang kredibel bagi manajer perusahaan untuk melaporkan informasi mengenai kinerja perusahaan kepada penyedia modal pihak luar dan pemangku kepentingan lainnya.
Standar akuntansi menetapkan peraturan dan arahan dalam menghitung angka akuntansi , dan jadi secara langsung mempengaruhi perilaku manajemen laba. Standar akuntansi yang efisien seharusnya mengurangi perilaku manajemen dalam mengeduk manfaat pribadi dari pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, mencerminkan hakekat ekonomi perusahaan secara lebih baik, dan memfasilitasi alokasi sumber daya secara efisien. Sebagai contoh, US GAAP mengharuskan manajer untuk menggunakan judgment dan asumsi-asumsi untuk melaporkan kinerja perusahaan secara tepat, dan pada saat yang bersamaan memberikan manajer fleksibilitas untuk mengelola angka akuntansi. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa manajer memiliki keleluasaan yang tidak terbatas dalam memanipulasi angka-angka akuntansi. Regulator akuntansi, seperti SEC, FASB, dan AICPA, memberikan peraturan dan pedoman secara terinci untuk pengukuran, pengakuan, dan pengungkapan. Berdasarkan argumen-argumen di atas penulis memposisikan bahwa standar akuntansi internasional atau standar akuntansi dengan kualitas tinggi dapat membatasi manajemen laba, dan memberikan kualitas pelaporan informasi keuangan yang tinggi.

Akuntansi memainkan peranan yang sangat penting bagi dunia ekonomi, dimana tujuannya adalah sebagai media informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan seperti investor atau manajemen perusahaan itu sendiri sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Dalam dunia usaha akuntansi merupakan alat informasi dimana akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. Dalam konteks yang lebih luas, akuntansi internasional memiliki peranan yang dpat dikatakan hamper serupa, dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan transaksi dan operasi lintas Negara. 0proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional. Namun untuk diketahui, dimensi internasional di sini berbeda untuk tiap-tiap Negara dimana perbedaan itu meliputi budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hokum dll. Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas diantaranya:


1. Pengukuran
Memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dan digunakan dalam pengambilan keputusan.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.

SUDUT PANDANG DAN SEJARAH AKUNTANSI

Awalnya akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan di italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan ini dianggap sebagai cikal bakal lahirnya akuntansi. Orang pertama yang mengenalkan akuntansi adalah Luca Pacioli dimana dia mempublikasikan prinsipprinsip akuntansi pada bukunya yang berjudul Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita.

SUDUT PANDANG KONTEMPORER

Terdapat sejumlah faktor tambahan yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan signifikan dan terus-menurus hambatan perdagangan pengendalian modal secara nasional yang terjadi sesering kemajuan teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait, telah diliberalisasikan secara dramatis beberapa tahun terakhir, sehingga hambatan bisnis internasional dapat ditekan. Kemaujuan teknologi informasi menyebabkan perubahan radikal dalam kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi maupun distribusi.



PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL

Bisnis internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negri dengan membentuk fasilitas yang dimiliki seutuhnya. Operasi yang lilakukan diluar negri membuat manajer keuangan dan seorang akuntan memiliki resiko barupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan masih berada dalam satu wilayah perusahaan.
Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signifikan dari suatu Negara lain karena prinsi-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh social ekonomi yan gberbeda. Selain itu terdapat juga perbedaan kurs nilai mata uang yang digunakan dalam pelaporan. Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh apa saja yang mempengaruhi pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional, memahami perubahan yang terjadi misalnya nilai tukar atau inflasi merupakan hal yang sangat penting.

KOMPETISI GLOBAL

Selain faktor-faktor diatas, faktor lain yang yang menyebabkan pentingnya kauntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kenrja suatu pihak suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.

MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS

Merger murakan istilah untuk sinergi operasi atau sekala ekonomi akuntansi yang memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini merupakan angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perhatian utama perusahaan yang akan melakukan akuisisi adalah ketika sedang memberikan tawaran atas target asin adalah sejauh apa faktor earning yang dapat dihasilkan bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.



INOVASI KEUANGAN

Manajemen resiko telah menjadi istilah begitu popular dalam lingkungan perusahaan. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, vollatilitas dalam harga komunitas, valuta asing kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa pada saat ini. Berdasarkan kondisi keuangan saat ini manajer keuangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi, memutuskan resiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil dari strategi yang diterapkan atau dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi memungkinakan pergeseran resiko keuangan ke pihak lain, tetapi beban untuk mengukur resiko antar pihak dapat dialihkan dan sekarang berada di pihak sekelompok besar pelaku pasar yang ada di Negara lain.

INTERNASIONALISME PASAR MODAL

Faktor lain yang turut menyumbangkan perhatian lebih terhadapa akuntansi internasional adalah dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regular, pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal di seluruh dunia. Pasar modal dunia melaporkan bahwa perusahaan domestic mencatatkan sahamnya menignkat di beberapa pasar modal dan menurun di beberapa pasar lainnya selama masa-masa decade sekarang ini yang diantaranya disebabkan oleh merger dan akuisis yang juga berakibat pada penghapusan pencatatan saham yang dilakukan beberapa perushaan terkait.

Sumber :

http://kornetcincang.blogspot.com/2009/02/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi.html

http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2156751-manajemen-laba-dan-standar-akuntansi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar